TrES-2b hanya bisa merefleksikan kurang dari 1 persen cahaya bintang. "TrES-2b bahkan kurang reflektif dari cat akrilik hitam," kata David Kipping dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics seperti dikutip AFP,
TrES-2b mengorbit bintang GSC 03549-02811 yang terletak pada jarak 750 tahun cahaya dari Bumi, tepatnya di konstelasi Draco. Jarak TrES-2b dengan bintangnya sangat dekat, hanya 5 juta kilometer. Bandingkan dengan jarak Bumi-Matahari yang mencapai 150 juta kilometer.
Karena jarak TrES-2b dan bintangnya dekat, suhunya begitu panas, atmosfernya dimasak hingga suhu 1.000 derajat celsius. TrES-2b mengemisikan cahaya merah redup, seperti warna kumparan pada kompor listrik yang dinyalakan.
Astronom telah menyelidiki sebab kehitaman planet. Memang, keberadaan senyawa penyerap cahaya seperti uap sodium, potasium, dan titanium oksida terdeteksi. Namun, semua senyawa itu belum bisa menjelaskan kehitaman ekstrem TrES-2b. "Belum jelas apa yang menyebabkan planet ini sangat gelap," kata David Spegel dari Princeton University yang juga terlibat penelitian.
Penyelidikan lanjut masih akan dilakukan nanti. Penemuan planet ini dipublikasikan di Monthly Notices Royal Astronomical Society, Inggris, bulan ini. TrES-2b adalah salah satu planet yang dideteksi dengan wahana antariksa Kepler.
0 Response to "Planet Terhitam yang Pernah Ditemukan"
Post a Comment